Transformation Culture Change mewujudkan Merdeka Belajar secara Daring
Mendikbud Menjelaskan Merdeka Belajar (Sumber: Chanel Youtube Kemendikbud RI) |
Pendidikan di masa pandemi Covid-19 memang terdapat banyak pro dan kontra di dalam pelaksanaannya. Pembelajaran tatap muka berisiko dapat menyebarkan virus sedangkan pembelajaran secara daring pada awal pelaksanaannya peserta didik mengalami berbagai kendala. Keadaan tersebut tentunya cukup membuat risau insan di dalam dunia pendidikan khususnya untuk pengajar dan peserta didik. Keadaan yang belum pernah dilakukan secara mendadak dipaksa untuk melakukan perubahan.
Pendidikan merupakan sebuah proses yang harus dijalankan secara berkesinambungan yang tentunya tidak dapat dihentikan. Sehingga, proses kegiatan pada sektor pendidikan harus tetap dilakukan. Pengajar maupun peserta didik dipaksa untuk cepat beradaptasi serta merubah kebiasaan yang telah bertahun-tahun secara monoton. Culture change di dalam pendidikan merupakan sebuah proses perubahan budaya yang telah dilakukan selama bertahun-tahun tanpa adanya inovasi serta solusi untuk memajukan pendidikan.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim menyatakan bahwa banyak sekolah-sekolah yang terbaik di Indonesia justru kebanyakan bandel-bandel menemukan sistemnya sendiri, sekolah-sekolah tersebut berinovasi untuk menemukan sistem yang pas terhadap peserta didik. Dengan membentuk organization culture dari sekolah tersbut, budaya atau kebiasaan yang dikembangkan yaitu culture of learning dan culture of inovation
Transformation Culture Change mewujudkan Merdeka Belajar secara Daring
Merdeka belajar adalah solusi yang memerdekan unit pendidikan untuk melakukan inovasi. Dengan beberapa perubahan kebijakan di dalam dunia pendidikan berkaitan dengan merdeka belajar. Aspek penting dalam mewujudkan merdeka belajar yaitu Transformation Culture Change yang di implementasikan di dalam pendidikan ketika pembelajaran dilakukan secara daring memberikan stimulus untuk mulai membentuk culture of learning dan culture of inovation.
Transformation culture change telah sejalan dengan konsep merdeka belajar yang disampaikan sebelum adanya pandemi. Kemudian konsep merdeka belajar tersebut yang sekarang terpaksa oleh keadaan, untuk dilakukan secara daring yang mengakibatkan terdapat unit pendidikan yang belum siap sehingga permasalahan tersebutlah yang menjadi pembahasan pro dan kontra. Terdapat empat pokok kebijakan merdeka belajar yang menjadi solusi serta gebrakan yang diharapkan dapat mendorong kemajuan pendidikan.
Ujian Sekolah Berstandar Nasional
Pelaksanaan USBN akan diselenggarakan oleh sekolah. Kebijakan ini membuat setiap sekolah dapat mengevaluasi kinerja guru serta tingkat pemahaman peserta didik dimasing-masing sekolah ketika pembelajaran daring. Tentunya setiap sekolah memiliki permasalahan ataupun kendala yang berbeda-beda.
Ujian Nasional (UN)
Penentukan lulus atau tidaknya bertahun-tahun ditentukan melalui Ujian Nasional, ketika seluruh peserta didik di Indonesia disetarakan menjadi satu titik yang sama. Peserta didik cenderung lebih fokus untuk mendapat hasil bukan memperhatikan proses serta apa yang telah didapat ketika melakukan proses pembelajaran.
Di
dalam kebijakan pokok merdeka belajar, Ujian Nasional diubah menjadi Asesmen
Kompetensi Minimum dan Survei Karakter, kebijakan ini dapat digunakan ketika
pembelajaran daring, karena pengajar dan peserta didik tidak berfokus kepada
hasil tetapi fokus ke dalam proses perkembangan dan perubahan peserta didik setelah melalui pembelajaran.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Penyederhanaan RPP yang sebelumnya berlembar-lembar sekarang satu lembar. Kebijakan merdeka berlajar ini membuat pengajar lebih leluasa untuk menentukan metode pembelajaran yang dilaksanakan secara daring. Pengajar tidak terpaku dengan metode pembelajaran yang digunakan ketika pembelajaran tatap muka.
Peraturan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Zonasi
Telah lama pendidikan di Indonesia mengenal sekolah favorit maupun kurang favorit. Hal tersebut mengakibatkan ketimpangan kualitas guru serta peserta didik yang berkumpul di satu sekolah sehingga kualitas sekolah yang dinilai bagus hanya itu-itu saja. Dengan adanya peraturan dengan sistem zonasi diharapkan guru maupun peserta didik dapat tersebar secara merata kemudian sarana dan prasana mampu di lengkapi secara merata.
Merdeka
belajar secara daring menjadikan pengajar serta peserta didik menjadi lebih
merdeka belajar. Dengan pembelajaran secara daring dimasa pandemi covid,
peserta didik dan pengajar dapat merubah kebiasaan serta berkembang dengan adanya pemerataan kemampuan pengajar dan peserta didik yang terdapat di tempat tidak terlalu berjauhan.
1. Tertekan Keadaan menuju Perubahan
Pandemi Covid-19 merubah cara ketika melakukan kegiatan sehari-hari salah satu pada proses pembelajaran, membuat seluruh insan di dalam dunia pendidikan dipaksa untuk melek teknologi sejalan dengan era revolusi industri 4.0 yang sedang berjalan saat ini. Sehingga, tidak jarang pengajar serta peserta didik yang sebelumnya telah nyaman melakukan proses pembelajaran yang dilakukan secara konvensional dengan tatap muka, sekarang dipaksa untuk menggunakan teknologi dengan melakukan pembelajaran secara daring melalui aplikasi sepeti zoom, google meet, dan sebagainya.
Kondisi ini berdampak adanya culture change terhadap kebiasan pengajar serta peserta didik sebelum pandemi, disinilah aspek pentingnya bahwa kondisi pandemi mendorong sekolah-sekolah untuk menemukan solusi sehingga membentuk sebuah organisasi sistem yang mandiri di dalam proses pembelajaran secara daring.
2. Fleksibilitas Kurikulum
Pembelajaran secara daring membuat kurikulum pembelajaran lebih fleksibel seperti yang tertulis pada Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 bahwa “Ujian sekolah dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna, dan tidak perlu mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh”. Berdasarkan surat edaran tersebut menyatakan bahwa pembelajaran yang dilakukan lebih fokus terhadap proses belajar atau culture of learning bukan berdasarkan hasil dari ujian yang dilakukan seperti di tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut membuktikan bahwa pembelajaran secara daring dapat mewujudkan merdeka belajar untuk pengajar serta peserta didik melalui transformation culture change yang telah mulai dilakukan.
3. Peserta Didik Mulai Mencari Bukan Menerima
Peserta didik ketika belajar secara daring mereka merdeka belajar untuk mencari sumber pembelajaran serta mencari pemecahan masalah dari materi yang diberikan,bukan hanya menerima dari materi yang diberikan oleh guru. Mengembangkan culture of learning, budaya untuk belajar. Sering sekali saya mendengar kalimat bahwa guru belum tentu semuanya tahu tapi guru lebih terlebih dahulu banyak untuk tahu.
Seorang pengajar lebih banyak tahu karena mereka telah menempuh pendidikan terlebih dahulu, tetapi pengetahuan terus berkembang serta perkembangan teknologi juga semakin cepat. Peserta didik di zaman sekarang yang lebih dikenal dengan generasi milenial tentunya harus lebih aktif untuk belajar dan mencari hal baru secara mandiri. Kondisi pembelajaran secara daring mendorong peserta didik untuk ikut berpartisipasi di dalam proses pendidikan bukan hanya pasif menerima di dalam pembelajaran tetapi juga berinovasi mencari solusi.
4. Pandemi bukan Halangan Berinovasi
Di masa pandemi covid-19 pembelajaran tidak dilakukan secara tatap muka tentunya pengajar serta peserta didik dapat merubah kebiasaan atau budaya pembelajaran secara tatap muka yang dilaksanakan di dalam kelas. Culture of Inovation merupakan kebiasaan yang dikembangkan untuk terus berinovasi untuk menemukan hal yang baru.
Seorang guru harus menemukan inovasi sebagai solusi di dalam pembelajaran secara daring supaya peserta didik tetap fokus di dalam pembelajaran. Seorang guru di dalam pembelajaran daring bukan sebagai pusat pembelajaran tetapi sebagai pemberi arahan. Namun, pengajar juga harus berinovasi supaya tugas serta arahan yang diberikan dapat tersampaikan kepada peserta didik. Sedangkan peserta didik dimasa pandemi dapat berinovasi , misalkan dengan mengikuti berbagai lomba yang tersebar di berbagai media sosial untuk memberika stimulus perkembangan cara berpikir dan menumbuhkan culture of learning serta culture of inovation.
5. Kejenuhan Bukan Alasan
Peserta didik di masa pandemi covid-19 melakukan pembelajaran secara daring dari rumah tentunya berpengaruh terhadap fokus peserta didik. Seharusnya peserta didik lebih mudah untuk mengembalikan fokus karena tidak hanya di dalam ruangan kelas, mereka dapat berpindah tempat misalkan di halaman rumah, dibelakang rumah, di kebun, di bawah pohon dan sebagainya untuk mengembalikan fokus peserta didk.
Culture change dalam pendidikan ketika tertekan di masa pandemi Covid-19 menjadi awal mewujudkan merdeka belajar yang telah dilaksanakan secara daring. Pengajar diberikan keringanan dari segi administrasi dan regulasi sehingga diharapkan pengajar lebih fokus ke dalam pembelajaran untuk menciptakan metode yang sesuaikan dengan peserta didik. Bahkan, peserta didik diberikan kemerdekaan belajar untuk mencari solusi secara mandiri ketika pembelajaran daring. Keadaan seperti sekarang ini seharusnya justru dapat mendorong perkembangan di dalam dunia pendidikan walaupun masih terdapat banyak kekurangan. Seharusnya, keadaan terdesak karena adanya pandemi covid-19 dapat menjadi awal mewujudkan merdeka belajar yang menjadi gebrakan kementerian pendidikan dan kebudayaan.
REFRENSI:
KEMENDKIBUD RI. (2020, Januari 18). Kenapa Merdeka Belajar? [Youtube]. Youtube. https://youtu.be/_rwkDlMedpc Diakses 26 Oktober 2021
Kemendikbud. (2019, Desember 11). Kebijakan Merdeka Belajar 1: Empat Pokok Kebijakan Merdeka Belajar. Kemdikbud.go.id. https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2019/12/empat-pokok-kebijakan-merdeka-belajar Diakses 26 Oktober 2021
Kemendikbud. (2020. Maret 24). Surat Edaran Mendikbud No 4 Tahun 2020 Tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19). Kemdikbud.go.id. https://pusdiklat.kemdikbud.go.id/surat-edaran-mendikbud-no-4-tahun-2020-tentang-pelaksanaan-kebijakan-pendidikan-dalam-masa-darurat-penyebaran-corona-virus-disease-covid-1-9/ Diakses 26 Oktober 2021
#LombaBlogUnpar
#PembelajaranDaring
#BlogUnparBelajarDaring
Post a Comment for "Transformation Culture Change mewujudkan Merdeka Belajar secara Daring"